Dan disinilah kami berkumpul, para pencari Tuhan. Bukan,
bukan artinya kami yang meragu adalah kami yang musyrik. Hanya saja, manusia
itu pada hakikatnya memang selalu meragukan. Seperti kata Descartes,
“Namun, dari semua
yang dapat saya ragukan, ternyata ada satu hal yang tidak dapat diragukan dan
tidak mungkin bisa diragukan. Apakah itu? Yaitu, adanya aku yang sedang
meragukan”
Karena keraguan itulah kami mulai mencari. Mungkin memang,
bagi sebagian orang, Tuhan tidak boleh bahkan tidak dapat diragukan. Namun,
kami hanya manusia, kami meragu dan selalu meragu sampai akhirnya kami
mendapatkan jawaban dari yang kami ragukan. Kami berharap, dari jawaban itulah
keyakinan kami akan Tuhan, akan bertambah.
Bukankah lebih baik begitu? Daripada kami harus menelan
bulat-bulat keyakinan yang kami dapat dari kabar angin dan kicauan burung,
kemudian berpura-pura menutupi keraguan kami, berpura-pura yakin akan keyakinan
kami.
Maka dari itulah, sekarang kami disini berkumpul
dirumah-Nya. Kami disini untuk mencarinya, kemana lagi kami harus mencari
selain dirumah-Nya? Kami mencari untuk tahu, adakah Tuhan yang sebenarnya? benarkah
Ia ada? Atau hanya sekedar delusi belaka?. Kami mencari, siapa Tuhan kami?
Benarkah Tuhan yang kami sembah adalah Tuhan seluruh alam ini? Atau justru kami
menyembah pada Tuhan yang salah?. dan tentunya kami mencari agar tidak terbelenggu
dalam keraguan kami.
Pencarian ini pasti memakan waktu, mungkin bisa jadi seluruh
hidup kami, kami gunakan hanya untuk mencari-Nya. Namun kami rasa itu lebih
baik daripada kami harus mati membawa keyakinan yang tidak kami yakini.